PERBEDAAN ANTARA AL-QUR’AN, HADITS QUDSI, DAN HADITS NABAWI.
Untuk mengetahui perbedaan antara defenisi Al-Qur’an
dengan hadits Qudsi dan hadits Nabawi, maka disini saya kemukakan dua defenisi
berikut:
Hadits Nabawi.
Hadits menurut bahasa adakah lawan kata; “Qadiim” (lama). Sedangkan menurut
istilah: perkara yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW berupa perkataan,
perbuatan, taqrir, atau sifat.
Berupa perkataan seperti sabda Nabi SAW:
“Sesungguhnya segala perbuatan pasti ada niatnya,
dan setiap orang mendapat pahala berdasarkan apa yang dia niatkan.” (HR.
Al-Bukhari dan Muslim dari Umar bin Khattab)
Yang
berupa perbuatan ialah seperti ajarannya kepada para sahabat mengenai bagaimana
cara mengerjakan sholat. Kemudian beliau berkata:
“sholatlah
seperti kalian melihatku mengerjakan sholat”.
Dan
yang berupa sifat: sebagaimana diriwayatkan bahwa nabi SAW senantiasa ceria.
Baik akhlaknya. Sangat lemah lembut dan dermawan. Tidak kasar, tidak kau, tidak
berkata kotor, tidak membentak, dan menyebutkan aib orang lain.
Hadits Qudsi
Kita sudah mengetahui makan hadits secara
etimologis. Sedangkan qudsi adalah nisbat kepada qudus yang menunjukan
pengagungan. Karena asal kata qudus
secara lughawi menunjukan penyucian dan
pemuliaan, jadi taqdis adalah that-hiir (penyucian).
Hadits qudsi meurut istilah merupakan hadits yang
dinisbatkan Nabi SAW kepada Allah. Maksudnya Nabi SAW meriwayatkan bahwa hadits
itu adalah firman Allah. Jadi Rasulullah SAW adalah perawi firman Allah dengan
lafadz dari beliau.
PERBEDAAN AL-QUR’AN DENGAN HADITS QUDSI.
1.
Al-Qur’an
Al-Karim adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW dengan lafal
dari Allah, dan dengan itu pula orang arab ditantang tetapi mereka tidak mampu
membuat seperti Al-Qur’an, atau sepuluh surat yang serupa itu. Bahkan satu
surat sekalipun. Tantangan itu tetap berlaku, karena Al-Qur’an adalah mukjizat
yang abadi hingga akhir kiaamat. Sedang hadits Qudsi tidak menantang dan tidak
pula untuk mukjizat.
2.
A-Qur’an hanya
dinisbatkan kepada Allah Ta’ala berfirmab. Sedang hadits Qudsi---seperti
dijelaskan diatas---diriwayatkan dengan disandarkan kepada Allah oleh Nabi SAW.
Jadi dikatakan : Nabi SAW bersabda: AAllaah berfirman.
3.
Seluruh isi
Al-Qur’an dinukil secara mutawatir, sehingga kepastiannya masih merupakan dugaan.
Adakalanya hadits Qudsi itu sahih, terkadang hasan, dan terkadang dhaif.
4.
Al-Qur’an dating
dari Allah, baik lafal maupun maknanya. Sedang Hadits Qudsi maknanya saja yang
dari Allah. Sedang lafalnya dari rasulullah SAW. Hadits Qudsi ialah wahyu dalam
makna tetapi bukan dalam lafal.
5.
Membaca
Al-Qur’an merupakan ibadah, karena ituia dibaca dalam sholat. Sedang hadits
Qudsi tidak disuruh membacanya di dalam sholat.
Perbedaan Hadits Qudsi Dan Hadits Naabawi
Hadits Nabawi ada dua:
1.
Yang bersifat
tauqifi, yaitu yang kandungannya diterima oleh Rasulullah SAW dari wahyu, lalu
beliau menjelaskan kepada manusia dengan kata-katanya sendiri.
2.
Yang bersifat
Taufiqi, yaitu yang disimpulkan oleh Rasulullah SAW menurut pemahaman beliau
terhadap Al-Qur’an, karena beliau mempunyai tugas menjelaskan Al-Qur’an atau
menyimpulkannya dengan pertimbangan dan ijtihad.
Sedangkan Hadits Qudsi maknanya dari Allah, ia
disampaikan kepada Rasulullah melalui wahyu, sedang lafalnya dari Rasulullah
SAW. Inilah pendapat yang kuat. Dinisbatkannya hadits Qudsi kepada Allah adalah
nisbat mengenai isinya bukan nisbat mengenai lafalnya.
Daftar Pustaka.
Ammar Wafi Marzuqi.2012.ULUMUL HADITS 1 Penjelasan Seputar Mustalah Hadits dan Hadits-Hadits
Baginda Rasulillah SAW.Surabaya:PT. Wastu Lanas Grafika.
0 comments:
Post a Comment