Kalkulator bikin ketawa siswa SMP Muhammadiyah 21 Laren




Hari senin yang cerah membawa kebahagaian bagi kami walaupun panas sinar matahari bikin silau :) :) :). Pagi itu siswa – siswi  pada berangkat menuju sekolah SMP Muhammadiyah 21 Laren. Tepat pukul 07.00 Wib bel berbunyi pertanda kami harus apel pagi, Ketepatan pagi itu yang memimpin adalah bapak Sumarianto, S.pd.

Pukul 07.30 kamipun memasuki kelas , kelas kami tepat disebelah kantor jadi kalau rame dikit mesti dapat teguran karena sering dapat teguran jadi anak – anak pada kebal Rame dikit dapat teguran setelah itu yaa… kata abang ariel sich Lanjooooot :D :D :D.
Seperti biasa setelah masuk kelas kamipun membuka Al-Qur’an untuk mengaji bersama. Ada yang mengaji ada yang bikin gaduh campur aduk deh pokoknya.

Hari itu jam ke 1 & 2 kita dapat materi Geografi dan Sejarah, jam berikutnya kita mendapat materi Matematika. Kebetulan pada waktu itu kami mendapat tugas dari Bpk. Sumarianto, S.Pd dengan jumlah 10 soal namun ada satu soal yang sangat duper – duper rumit maksimal dan fix sulitnya :) :) :) . Soal itu tentang pembagian antara desimal dengan desimal. Mengingat waktu kurang 25 menit lagi kamipun bergegas mengerjakan dan mencari solusinya , saat itu kondisi kita seperti lagu simalakama
“Aku bingung , harus bagaimana, aku bingung pilih yang mana :D :D :D” .
Sudah bingung ditambah yang laki-laki minta jawabannya . Haduuuuh… tambah pusyanng kepala.

Semua anak pada mencari solusi untuk bisa memecahkan 1 soal yang bikin pusing 7 keliling. Disinilah kejadian lucu dan teramat paling lucu bikin ketawa sampai nangis :D :D :D .
Eeh… ada anak adam yang bilang
“He! Ayo nyile kalkulator nang kantor ae, timbang bingung nggirik’e. ” 
(Hey, ayo pinjam kalkulator ke kantor daripada pusing menghitungnya).
Anak Hawapun menjawab:
“He! Na sopo sen njupuk nang kantor?. ”
(Hey. Terus siapa yang ngambil ke kantor ?).
Tanpa basah basih Ujang Cs langsung pergi ke kantor guru utunk mengambil kalkulatornya.

Beberapa menit kemudian , merekapun datang dan langsung memberikan kalkulator itu pada Nisa’ tapi setelah ia menggunakannya tetap saja hasilnya belum bisa diperoleh. Tanpa sadar Kalkulator itu berada di mejaku (Erna) . Aku mencoba menghitung namun jawabannya tetep tak ku dapatkan.
Sekilas Ujang berkata:
“He! Sen gowo kari kalkulator’e mbalikno nang kantor kudu’an”.
(Hey!, yang terakhir membawa kalkulatornya harus mengembalikan ke Kantor).
Aku yang mendengar ucapannya itu dengan cepat dan sigap aku langsung dari melepaskannya dari tanganku.  


Tiba-tiba Alim datang dari samping My twin sisters “Erni” dan langsung mengambil kalkulator itu bukannya untuk menghitung malah dibikin mainan, Ya Allah, Hm….
Malah dia berkata :
“Opoooooo iki …!!! Kalkulator kok nge’ne’ ”.
(Apaaa ini !!!! kalkulator kok seperti ini). kemudian dia meletakan kembali kalkulator itu dimejaku.
 Ujang datang menghampiri dan meminjam kalkulator itu.

Ketika Ujang dan Csannya memencet mencet tombol di kalkulator dan tak Nampak 1 angkapun dilayar monitornya dengan marah – marah sambil ngomel – ngomel kayak wanita yang sedang marah-marah.
Hahahhahha… (Sorry manmen,, kenyataannya waktu itu kayak gitu ekspresi marahnya).
Diapun berkata :
“He! Sopo sen gowo kalkulator iki terakhir mau. Kudu tanggung jawab , kalkulator’e iki lo ra kenek wesan”.
(Siapa yang terakhir bawa ini , harus tanggung jawab kalkulatornya tidak bisa lagi digunaiin).
Sekilas aku mendengar kata itu langsung saja aku berbalik arah ke belakang. Aku merasa tak enak sebab itu kalkulator tadi berada dimejaku dan ekspresi Ujang begitu menakutkan . (Sorry mamen :D ).

Lain wajah lain ekspresi pula. Alim datang dengan tertawa terbahak – bahak dan meletakkan baterai itu tepat dimejaku. (Coba deh bayangin , waktu dia bikin ulah  Lucu pokoknya , hahahahahah). Akupun memegang baterai itu dan merasa bingung dan berkata “Ini punya siapa ? kok ditaruh dimejaku”. Tanpa sepengetahuanku ternyata Alim tadi itu mengambil baterai dan menyembunyikannya.

Seketika itu aku ingat “Jangan – jangan kalkulator itu tak bisa jalan karena gag ada baterainya”. Langsung deh berbalik arah ke belakang sambil tertawa:
“Wakakakakakakakkakakakak….”.
Ujang Cspun merasa bingung apalagi yang udin, Sumpah kalau liat Udin kebingungan mesti mau ketawa saja :D :D :D.
May be Them Heart said :
“Lapo kok guyu wae”.
(Kenapa ketawa terus).
Akupun berkata pada mereka:
“He! Kalkulator’e koen pencet sampek tuwek yow gag ngiroh iso mergone batune’ ndok aku, hahahhahahahhah ”.
(Hey! Kalkulator.e kalian pencet sampai tangan kalian kram juga tak akan bisa karena baterainya di aku , hahahhahaha).
Salah satu dari mereka menjawab:
“Endi er….”(Mana Er….). Akupun memberikan baterainya pada mereka.
Udin bertanya  padaku:
“Er, lapo kok koen singgakno!” (Er. Kenapa kamu sembunyikan).
Din , gag aku tapi ikuloh Alim sen nyinggakno terus diwehno aku!”
(Din, bukan aku tapi alim yang menyembunyukannya dan diberkan padaku).



Semua anak pada ketawa ketika mendengar pembicaraan kami begitupun dengan Alim orang yang berbuat tapi yang kena Aku juga :@ :@.

Akhirnya soal itu tidak kami kerjakan hanya 9 soal yang bisa terjawab . kami tak merasa takut kalau dimarahi sebab guru matematika kita itu orangnya ngerti ada soal yang tidak bisa dijawab pasti dibahas bersama-sama beda dengan guru alam harus ada jawabanya.

itulah kisah penulis ketika SMP tempo dulu :D.




posted under |
Share on :

0 comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home

About

ernathetwin.blogspot.com

blog dibuat untuk sharing ilmu yang Penulis peroleh baik dari bangku sekolah maupun dari masyarakat.
dan juga berisikan tentang Curahan Hati Penulis yang bisa memotivasi para pembaca sekalian.

Semoga ilmu saya bermanfaat for the Readers.

Thanks for coming on my blog ^_^.




Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Blog Archive

Blogroll

Blogger templates

Blogger news

Followers


Recent Comments