Curahan Hati Erna : " Ketika Sang Ayah Dituduh Mencuri "





Dibalik kehidupan yang dijalani terselip sebuah kisah yang menyakitkan dan memilukan. Ketika sang Ayah dituduh mencuri dan ketika kakak melihat orang tua sang pencuri.

Kejadian ini terjadi tepat tanggal tanggal 16 maret 2015. Pagi itu kakak dan saudara kembar kakak sedang didapur memasak datanglah bunda dengan barang belanjaanya sambil mengutarakan tadi malam ada yang mencuri seekor ayam ibu Atmi’a . kakakpun mengimbali omongan bunda kakak,
Siapa yang mencuri ? “.  Ternyata 2 Anak yang mencurinya , inisialnya E dan A. Melanjutkan kembali aktivitas memasak setelah terhenti sejenak oleh kabar dari Bunda.

Aktivitas kakak, ketika kakak memang sibuk kakak pasti ada diluar dan itupun meyita waktu yang begitu lama begitupun sebaliknya jikalau kakak tidak ada kepentingan sama sekali kakak stay didalam runah. Setelah memasak kakak kembali bercanda gurau dengan notebook kakak.

Kumandang suara adzan menggema, pertanda sore telah tiba. Melepas kejenuhan dan kebosanan dari tempat persembunyian, kakak dan saudara kembar kakak serta bunda memutuskan untuk menghabisakan waktu dengan bercengkrama didepan rumah. Selang waktu berjalan bunda teringat kalau dirinya ada keperluan untuk pergi ke rumah Bpk. Mad Gablok dengan tujuan memintanya menyeprot padi di perkarangan sana. Sepulang dari rumah Bpk. Mad Gablok dipertigaan jalan kakak melihat ponakan kakak, si Fian alias si Tole sedang bermain dengan temannya. Kakak dan bunda menghampiri sitole tadi, bercanda dan bergurau dengannya. berbeda jauh dengan saudara kembar kakak yang sedang duduk didepan rumah suasana hatinya kacau dan amarahnya terpancing oleh kedatangan ibu Atmi’a yang menyatakan suatu hal yang kakak juga tidak mengerti awalnya. Masih diposisi yang sama kakak disodorkan handphone oleh Nunung, bahwa saudara kembar kakak menelpon dan menyuruh kakak pulang cepat. Awan kebingungan yang myelimuti hati kakak saat itu.
“Kenapa harus pulang dan ada apa? ”
“Cepat pulang, ada masalah dengan bapak”. Ujarnya yang penuh tekanan.

Kakak takut terjadi apa – apa dengan Ayah. Kakak mengira jikalau Ayah kecelakaan, kakak panik saat itu kemudian kakak mengajak bunda untuk pulang. Sesampai di Rumah kakak melihat atmi’a duduk bersama saudara kembar, paman dan mbak wiwik entah apa yang mereka bicarakan. Bunda menanyakan pada saudara kembar kakak , sebenarnya ada apa?. Ibu atmi’a menceritakan kalau 2 pencuri tadi memasukan ayam ke Rumah mbak Indah (Kakak perempuanya kakak) dan parahnya lagi Ayahmu malah mematikan lampu ketika 2 pencuri tadi bersembunyi disana. Saudara kembar kakak hanya diam saja ketika mendengar ibu Atmi’a bercerita walaupun kata – kata yang diutarakannya tidak seperti yang diucapkan padanya. Paman kakak bilang jangan emosi tenang saja, padahal saudara kembar kakak saat itu diam seribu bahasa. Paman kakak tidak tau sebenarnya apa saja yang diutarakan ibu Atmi’a pada sauadara kembar kakak. Bunda mengimbali cerita ibu Atmi’a dengan mengatakan , “tidak mungkin suami ikutan maupun menyuruh 2 anak tadi , kamu juga tau kemarin suami juga kemalingan sendiri, VCDnya raib entah kemana”.


Penasaran dengan tuduhan  yang dilontarkan kakak beranjak dari situ menuju Ayah yang berada di Rumah mbak Indah. Disitulah Ayah bercerita jikalau dirinya tidak terlibat sama sekali.

Selang waktu bergulir. Orang – orang tadi kembali menuju istananya. Hanya kakak, saudara kembar, dan bunda yang masih stay disitu. Kakak menanyakan pada saudara kembar kakak, sedetailnya itu seperti apa kata – kata yang dilontarkan Ibu Atmi’a tadi. Dari bibirnya terucap kata – kata yang mengejutkan dia bilang:

“Beritahu bundamu, bahwa ayahmu jangan menampung orang – orang yang seperti itu (Para pencuri), ayahmu malah mematikan lampu ketika mereka bersembunyi. Dari jam 12 malam sudah aku intai, ayahmu jandonan dengan 2 pencuri tadi”.

Ibu Atmi’a mengatakannya dengan mimik wajah kesal, marah dan penuh tekanan menuduh. Kenapa ucapanya tidak sama dengan ujar saudara kembar kakak.

Ketika kita bertemu sama orang apa kita tau dia pencuri, pemabok, koruptor. TIDAK TAU BUKAN !. sama halnya dengan Ayah kakak mana tau kalau mereka berdua itu pencuri, itu orang asal ngomong saja. Bunda marah – marah karena termakan omongannya ibu Atmi’a . Saudara kembar kakak menggerutu “memangnya ayah itu Bandar apa kok dibilang seperti itu ”. bunda resah sehingga menyuruh kakak mengirim pesan ke mbak indah (tinggal di negeri jiran) suruh menasehati ayahnya , bunda sudah lelah. Dalam keheningan, bunda mengatakan untuk tetap tenang dan ayo diusut bagaimana sebenarnya kejadian sebab bunda tau betul sifat ibu Atmi’a kepahamannya terhadao suatu masalah itu kurang.

“So kiss me and smile for me tell me that you wait for me”, dering handphone kakak. Tertera dengan jelas Kak yanto yang menelpon, dari A – Z kakak mencoba menjelaskan apa yang terjadi, dan dia ingin bicara dengan ayah kakak. Ayah tetap sama bicara dengan kak yanto jikalau dia tidak terlibat sama sekali. Kakak mengira handphone yang diberikan ayah sudah end call ternyata belum, kak yanto mendengarkan semua pembicaran kakak dengan ayah jikalau ayah dituduh oleh Ibu Atmi’a. suara dering handphone kembali berdering, kak Yanto meminta nomer handphonenya Ibu Atmi’a , kakak hanya bilang “ dia tidak ada handphone dan tak usahlah kak yanto menelponnya biar, adikmu ini mengusutnya ”.

Ba’da maghrib kakak, saudara kembar dan bunda mendatangi ayah yang berada di rumah mbak indah , pembicaranpun dimulai ayah menjelaskan dari awal sampai akhir. Kakak selalu mengulangi pertanyaan kakak untuk memastikan ayah tidak terlibat. Hasil dari pembicaran itu sangat mengejutkan bagaimana tidak alur ceritanya dan tuduhan yang dilontarkan ibu Atmi’a tidak benar sama sekali.

Hari itu sabtu malam minggu, tanggal 16 maret 2015. Tepat pukul 12.oo malam ayah terbangun dan mendengar ada anak yang sedang bicara ayahpun keluar untuk melihatnya , didapati 2 anak sedang makan 2 buah kelapa muda. Ayah menanyai mereka tentang kelapa muda itu mereka dapat dari mana?. Entah jawaban apa yang keluar dari ke 2 anak tersebut yang jelas saat itu ayah menyuruh mereka untuk pulang karena sudah larut malam. Ayahpun kembali melanjutkan tidurnya serta menutup gerbang rumah.

Tepat pukul 04.00 pagi hari, ayah kakak terbangun dan mengantarkan piring menuju rumah kakak, beliau duduk depan rumah dan dihampiri Bpk. Nur dan memberinya uang 10rb. Setelah itu ayah kembali ke rumah mbak Indah . beliau medapati lampu kolam mati. Beliau heran karena tadi ditinggal masih menyala. Ayah yang waktu itu menyalakan lampu , ayah kakak heran kenapa ini ada 2 anak tadi tidur disini”. Ibu atmi’a berjalan menuju rumah mbak indah sambil berkata “Lepaskan itu Ayam”. Tersadar ayah jikalau 2 anak ini mencuri ayam. Ayahpun menjawab “Lha ini orangnya dan ayamnya”. Ibu Atmi’a meminta ayah untuk mengambil ayam yang terjebur basah didalam kolam, tapi ayah kakak enggan mengambilnya. Alhasil ibu Atmi’apun mengambil sendiri.

Bagaimana 2 anak yang mencuri ayam  tadi bisa masuk ke pelataran rumah mbak indah ? itu yang kakak tanyakan pada ayah. 2 anak tadi manjat gerbang rumah dan sembunyi di area kolam dan mematikan lampu. Kakak berpesan pada Ayah jikalau nanti beliau dipanggil ke Balai Desa, kakak harus diberitahu sebab kakak akan mendampingi beliau.

Ayah kakak juga bercerita paginya ayah melaporkan jikalau ada yang merasa kehilangan kelapa mudanya, tadi malam ada 2 anak yang memakannya di depan rumah mbak indah.

Kakak yang mendengar dengan jelas sangat marah dengan ibu Atmi’a dank e 2 anak tadi sebab kenapa ayah kakak diseret – seret juga dalam masalah itu, padahal terbukti siapa yang salah. Rencananya kakak akan memarahi 2 anak tersebut setiba dirumahnya nanti sebelumnya kakak terlebih dahulu ke rumah Ibu Atmi’a untuk menjelaskan secara lengkapnya dan mematahkan segala tuduhannya. Ayah kakak juga ingin ikut tapi kakak mencegahnya sebab apa , kakak takut nanti ayah emosi ketika berhadapan dengannya. Setiba di sana , dan baru kali ini kakak bertamu ditanggapi secara acuh tak acuh. oh tuhan...!!! bunda menjelaskan secara detail sedetailnya dari A – Z disela pembicaraan kakak mengatakan, entah dia tersinggung atau tidak yang jelas saat itu kakak bilang:
“jikalau kakak mendengar ayah terlibat dalam masalah ini, kakak tau siapa yang pertama kali melontarkan ucapan itu dan kakak tau penyebar fitnah itu siapa?”.

Segala tuduhan yang ia lontarkan sudah terpatahkan tapi kenapa dia tidak meringankan bibirnya untuk bilang ma’af. Mungkin pada dasarnya orangnya seperti itu.

Hati dan fikiran kakak seperti terbakar api. Misi terakhir saat itu ke rumah salah satu rumah anak yang mencuri tadi. Kakak dan ibu pergi ke Rumah A dengan menaiki motor buntut kakak. Setibanya disana kakak tidak tega melihat kedua orang tuanya. Bersandar didinding ayah dari anak A tadi menceritakan dengan gunda gulana, jikalau anaknya setelah kejadian itu belum pulang sama sekali. Ayahnya  lelah sudah dan tak sanggup lagi menanggung malu dari tingkah lakunya. Pernah kejadian anaknya mencuri laptop di sekolah alhasil orang tuanya disuruh mengganti dan dia di DO dari sekolah.

Dengan wajah tanpa ekspresi dia menceritakan ucapan yang pernah dia lontarkan kepada anaknya sendiri , “jikalau dia masih melakukannya lagi , mencuri dan tidak kasihan kepada orang tuanya , jangan anggap kalau ibu dan ayahmu ini orang tuamu dan jangan kembali lagi ke rumah” . Sontak bunda mengatakan, “untuk tidak bilang seperti sebab dia, tetap anakmu”.

Melihat ayahnya yang bersandar didinding dan bercerita kakak tidak tega melihatnya ingin menangis rasanya waktu itu tapi kakak tahan agar air mata kakak tidak jatuh. Saat itu jika anaknya dirumah kakak ingin memarahinya , sebab apa yang dia lakukan itu menyeret – nyeret ayah kakak.

Orang tua tadi juga memiliki anak yang berkebutuhan khusus dan sifatnya juga sama suka mencuri dan amat nakal sekali sehingga membuat mereka menanggung semua perbuatan anak – anaknya. Begitu besar cobaan orang tua tadi.

Kakak masih ingat betul ketika Ayah anak tadi berucap, jikalau mereka sangat malu sekali  untuk keluar rumah, kalaupun keluar rumah semua mata orang – orang di warung menatapnya tapi ayah anak tadi pura – pura tidak tau terlebih ibunya anak tadi seharian tidak makan sebab tak selera karena memikirkan kemana anaknya pergi.

Paginya kakak mengira 2 anak itu disidang di Balai desa. Kakak mencoba menanyakan ke salah satu kerabat dari 2 anak tadi tetapi dia bilang tidak ada panggilan sama sekali.

Esokan paginya tante dari salah satu anak tadi ke rumah kakak meminta bantuan untuk membetulkan modemnya tanpa bertanya dia bercerita kakak mendengarkan dengan antusias. Kakak menanyakan padanya “apakah keponakannya juga menyebut juga jikalau ayah juga ikut – ikutan ?”. tadi Bpk. Mintar bertanya , “apa ayah kakak ikut juga ?” ujarnya. Kata si E bilang, “bukan, malahan ayah kakak memberitahukan dan memanggil ibu Atmi’a”. jika Bpk. Mintar bertanya seperti itu tidak menutup kemungkinan jikalau waktu melapor, nama Ayah pasti diseret – seret juga. Praduga kakak saat itu ialah jangan – jangan waktu pagi hari si pemilik ayam itu juga cerita ke orang – orang kalau ayah kakak tersangkut juga. oh Tuhan… !!! tapi tuhan maha baik sekarang sudah terbukti bualan semu yang dilontarkan suami isteri itu salah. Sakit hati kakak.

Kisah tuduhan pada ayah kakak bukan itu saja. Ayah kakak pernah dituduh mencuri televisi milik tetangga dan bukan ayahku ternyata sebab bukti yang tuduhkan itu tidak ada. Ayah kakak juga pernah dituduh ibu Ji’ah dan itupun tidak sekali berulang – ulang dan hasilnya nihil TIDAK BENAR.

Bunda menceritakan waktu kakak masih dalam kandungan Ayah dituduh membawa kunci inggris ibu ji’ah. Ternyata apa ? kunci inggrisnya dibawah oleh Bpk. Muselik. Bukan hanya itu saja, katanya waktu itu ibu ji’ah menaruh sabit di pagar rumahnya hilang seketika. Dia mendatangi rumah kakak dan meminta sabitnya dikembalikan ayah dan ibu kakak tidak mengerti apa yang dia maksudkan ayah membantah segala tuduhannya, alhasil apa ? tetep sama sabitnya di ambil oleh Kambali. Tobat…tobat…

Kisah tadi diceritakan oleh bunda kakak dengan rasa sedih , amarah dan nelangsa. Hidup bunda waktu itu sangat susah begitu menyedihkan tapi bunda sangatlah tegar. Kakak yang hanya mendengarkan merasa kesal sekali orang tua kakak sendiri di fitnah dengan tuduhan yang menyakitkan.

Kisah ini kembali terulang lagi ketika ayah dituduh mencuri pisang satu tendon oleh ibu Ji’ah. Saat itu kakak , saudara kembar dan bunda memasak datanglah Nenek Genduk, dia menceritakan sedetailnya bahwa di RT 06 sedang ramai karena ibu ji’ah kehilangan pisang dan menuduh ayah kakak, sontak kakak terkejut dan langsung menanyai ayah. Amarah yang terlihat dari wajah ayah dan sontak ayah membantah tuduhan itu. Saudara kembar kakak mengajak ayah untuk mendatangi rumah ibu Ji’ah untuk mennayakan hal itu.

Setiba di rumahnya ternyata ayah dan saudara kembar kakak hanya mendapati suami ibu ji’ah saja. Seraya saudara kembar kakak meminta untuk dipanggilkan ibu ji’ah. Keluarlah ibu Ji’ah dari samping rumah sontak ayah langsung marah – marah padannya dan menanyakan atas dasar apa dia menuduh ayah, tapi dia mengelak. Saudara kembar kakak mencoba melerainnya.

Seharian banyak orang yang menanyakan tentang soal ayah yang dituduh mencuri pada bunda. Bunda mencoba menjelaskannya jikalau ayah tidak melakukan hal itu. Esokan harinya tersiar kabar bahwa yang mencuri pisang satu tandon itu adalah Kambali. Tobat … tobat…

Begitu sering ayah kakak dituduh seperti itu dan hasilnya tetap sama tidak terbukti. Tuhan maha baik , dia melindungi hambanya yang tidak bersalah.

“Engkau yang menciptakan kami, Engkau juga yang melindungi kami maka dari itu lindungilah kami dari goda’an syetan, iblis , jin dan jahatnya manusia serta lindungi kami dari jahatnya fitnah keji kehidupan dan kematian”
 

posted under |
Share on :

0 comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home

About

ernathetwin.blogspot.com

blog dibuat untuk sharing ilmu yang Penulis peroleh baik dari bangku sekolah maupun dari masyarakat.
dan juga berisikan tentang Curahan Hati Penulis yang bisa memotivasi para pembaca sekalian.

Semoga ilmu saya bermanfaat for the Readers.

Thanks for coming on my blog ^_^.




Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Blog Archive

Blogroll

Blogger templates

Blogger news

Followers


Recent Comments