Curahan Hati Erna : “Tak Memiliki Motor, Hanya Nelangsa yang Ada” PART 1





Menulis adalah jawaban yang tepat dari segala macam pertanyaan yang dilontarkan oleh orang – orang yang tidak bisa memahami suatu peristiwa yang kakak alami. Mereka membicarakan apa yang tidak pantas dibicarakan dan tidak diketahui akan kebenarannya. Mereka yang senang melihat orang yang menderita dan iri jikalau orang mendapatkan kebahagiaan. Begitulah sifat – sifat manusia yang selalu mengelilingi kehidupan didunia fana ini.

Kisah yang membuat kakak mengerti tentang arti kehidupan yang kakak jalani saat ini. Kali ini kakak akan sharing tentang Curahan Hati Erna “Tak Memiliki Motor, Hanya Nelangsa yang Ada.

Setelas lulus SMA tahun 2012, kakak saat itu masuk jalur beasiswa untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di salah satu Universitas Negeri di Surabaya. Tidak sampai semester 1 kakak resign (mengundurkan diri) dari Universitas karena kakak saat itu sakit – sakitan dan dalam 1 bulan 3x opname tapi tidak kunjung sembuh,  sebab itulah kakak resend dan focus untuk menyembuhkan penyakit kakak, Allah melindungi bagi hambanya yang terzalimi. Tetap Ikhtiar dijalannya, Alhamdulillah Kakak akhirnya bisa sembuh dan sehat kembali. Disini kakak tidak akan menceritakan kisah resign dari Universitas, karena kisah itu sangat menyakitkan dan sudah tersusun rapi di Recycle bin serta tidak mungkin lagi kakak restore.

Bimbang adalah kata yang tepat untuk digambarkan saat kondisi kakak saat itu. Apa yang harus kakak lakukan dan apa yang harus diperbuat? Dalam pikiran kakak, harus kerja dan kerja , tapi dimana?. Begitu banyak pertanyaan dan keinginan yang dilakukan sampai akhirnya kakak bingung sendiri dengan kehidupan kakak.

Selama ± 5 bulan kagak stay dirumah tidak bekerja, hanya makan tidur , nonton tv dan hanya itu saja aktifitas yang kakak lakukan. Pernah saat itu kakak dan Saudara kembar kakak “Erni”, sedang nonton televisi, Ayah keluar rumah dengan marah – marah dan berkata “Kerja lak enak lho, tiap hari nonton televisi saja”, mungkin ayah mengira kalau kakak tidak mendengar ucapannya, kakak saat itu meneteskan air mata karena ucapannya. Di rumah kakak yang jadi tulang punggung keluarga adalah Ibuku, ya… memang ayah kakak masih ada, tapi dia tidak ingin bekerja , kalaupun dia bekerja uangnya digunakan untuk dirinya sendiri. Ibuku bekerja sebagai buruh tani, beliau yang memberikan uang jajan, menyekolahkan kakak , membesarkan dan mendidik kakak. Telinga kakak selalu terniang ucapan ayah. Ternyata rasanya seperti ini orang yang menganggur, begitu pedih dan nelangsa. Kakak mengajak saudara kembar “Erni” untuk mencari pekerjaan dengan melihat papan yang ditempel di kantor pos. Saat itu ada lowongan di salah satu mini market yang sangat terkenal di Indonesia.

Diskusi dengan ibu untuk minta pendapat dan persetujuan, kalau kami akan melamar kerja di minimarket. Ibu saat itu mengatakan untuk mencobanya dulu dan jikalau diterima nanti kami bisa nabung untuk beli motor dengan gaji UMR yang kami terima. kamipun mengikuti tes dan wawancara di Depnaker Lamongan , kami diterima tapi sayang kami mengundurkan diri karena nanti kami tidak akan ditempatkan ditempat yang sama. Pulang dengan wajah lesu saat itu namun ibu hanya mengatakan untuk tidak bersedih mungkin ada jalan lain lagi. Ternyata ucapan bunda benar sekali.

Kakak dan saudara kembar kakak suka sekali dengan yang namanya Laptop, kami suka blogging dan apapun itu yang berhubungan dengan dunia maya , kami sangat menyukainya. Otak seperti rasanya kesetrum , ide untuk onlineshop akhirnya muncul , ya ! kamipun menjalankan online shop , barang – barang yang kami jual saat itu ada pakaian , boneka , mainan dan lainnya.

Kakak onlineshop itu juga sebagai supliyer dan juga jadi reseller. Jika ada pesanan dari customer kakak harus mencarikan barang yang diinginkan. Mencari barang dagangan bukan didepan rumah dan juga bukan ditetangga tetapi di toko – toko yang jauh dari rumah kakak dan jarak yang ditempuh bukanlah 100 meter tetapi Kilometer. Motor adalah kendaraan yang sangat kakak butuhkan saat itu, memang dirumah kakak ada motor Yamaha punyanya mbak Indah walaupun itu motor ditinggal pemiliknya, motor itu yang ngurus adalah ayah kakak. Setiap kali kakak pinjam motornya untuk kerja cari barang dagangan, selalu saja ada peselisihan diantara ibu dan ayah, sebab ayah marah – marah dan enggan membolehkan kami menggunakan motornya. Kakak menggunakan motor itu bukan untuk hura – hura, tamasya, travelling, senang – senang atau apapun itu, kami  menggunakannya untuk belanja, untuk kerja!!!. Masyaallah menangis dalam hati rasanya , nelangsa sekali saat itu. Pernah kakak menggunakan motor itu untuk pergi ke Babat, Lamongan setiba dirumah kakak capek sekali setelah menempuh perjalanan dan ketepatan tanda bensin berada di warna merah , niatan kakak akan mengisi bensin setelah mandi dulu. Tanpa diduga ayah datang dan marah – marah dan mengatakan jikalau motornya tadi bensinya penuh kenapa sekarang jadi habis. Saudara kembar kakak langsung memotong ocehan ayah dan mengatakan akan mengisi penuh bensinnya sambil memberikan penjelasan pada ayah. Ya… begitulah rasanya tidak memiliki motor hanya nelangsa yang ada. Sebelumnya kami sudah pernah berbicara pada ibu tentang keinginan untuk membeli motor dari dari jerih payah kami sendiri. Setiap kali kami bertengkar dengan ayah tentang motor, ibu selalu mengingatkan pada ayah, jikalau nanti kami sendiri akan beli motor pakai uang sendiri tanpa bantuan satu orangpun.

Masih dalam masa – masa bingung , mau pinjam motor siapa untuk cari barang dagangan dan mengirim paketan ke JNE. Lagi – lagi nelangsa yang ada, Heeemmm (tarik nafas)… ibu yang mencarikan solusi dari permasalahan kita, ibu menyuruh untuk pijam motor ke Kakak Ipar kami, tetapi ibu, saudara kembar dan kakak tau sendiri bagaimana sifat kakak Ipar kami. Bagaimanapun kami saat itu sangat membutuhkan motor untuk dagang. Kami mengenyampingkan sifat kakak ipar kami. Dalam 2 minggu 2x kami meminjam motor kakak ipar kami, walaupun tidak terlalu sering kami meminjam motornya , rasanya seperti tidak enak. Pernah waktu itu kami meminjam motor dan mengambil dirumahnya, kakak ipar seperti mrengut / tidak terlihat senang wajahnya entah itu karena kami atau tidak , bagaimanapun kami butuh motornya jadi kami tetap meminjam walau hati rasanya tidak nyaman. Ibu mencoba bilang ke anaknya yang pertama/ suami dari kakak ipar agar kakak ipar mau meminjamkan motornya. Walaupun begitu, ibu adalah orang yang paling bijak dan suka menasehati kami untuk membelikan sepeda dorong buat anaknya kakak ipar kami, kebetulan saat itu ponakan kakak masih kecil dan kalau tidak salah saat itu usiannya 6/9 bulan.






Lihat ponakan kakak sangat lucu bukan ? ^_^.

Diatas merupakan sepeda dorong yang kakak dan saudara kembar belikan untuk keponakan kakak. Harga sepeda itu IDR. 500.000 , bukannya kakak sombong atau apa menyebutkan nominalnya sebab waktu Ibu, saudara kembar dan kakak memberikan ke kakak ipar sempat menanyakan harganya berapa, ibu hanya menjawab IDR. 200.000 , kakak ipar mengelak dan tidak percaya sama sekali karena dia pernah mau membelikannya tetapi mengurungkan niatnya karena harganya segitu. Ibu hanya tersenyum dan seraya mengatakan kalau  ini hasil kerjanya kami. Selain niat kami untuk memberikan hadiah bagi ponakan baru kami juga berharap kakak ipar kami bisa memahami keadaan kakak yang tidak memiliki kendaraan.









posted under |
Share on :

0 comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home

About

ernathetwin.blogspot.com

blog dibuat untuk sharing ilmu yang Penulis peroleh baik dari bangku sekolah maupun dari masyarakat.
dan juga berisikan tentang Curahan Hati Penulis yang bisa memotivasi para pembaca sekalian.

Semoga ilmu saya bermanfaat for the Readers.

Thanks for coming on my blog ^_^.




Powered by Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Blog Archive

Blogroll

Blogger templates

Blogger news

Followers


Recent Comments